Asal-usul hanacaraka


ASAL USUL HANACARAKA

Legenda mengatakan bahwa aksara Hanacaraka diciptakan oleh Aji Saka, penguasa Kerajaan Medang Kamulan, yang mempunyai dua abdi setia bernama Dora dan Sembada. Suatu ketika, Aji Saka mengutus Dora untuk menemui Sembada dan membawakan pusakanya. Dara kemudian mendatangi Sembada dan menyampaikan tentang perintah tuannya. Namun, Sembada menolak karena sesuai perintah Aji Saka sebelumnya, tidak ada yang diperbolehkan untuk membawa pusaka itu selain Aji Saka sendiri. Alhasil, dua abdi Aji Saka saling mencurigai bahwa masing-masing bermaksud untuk mencuri pusaka itu. Sembada dan Dora pun bertarung hingga keduanya meninggal. Ketika Aji Saka menyusul, ia menemukan dua abdinya telah meninggal akibat kesalahpahaman. Di depan jasad dua abdinya itu, Aji Saka membuat puisi yang kemudian dikenal sebagai Hanacaraka atau atau aksara Jawa.

 

Makna filosofis Hanacaraka

Urutan aksara Hanacaraka membentuk puisi atau pangram empat bait yang menceritakan tentang pertarungan dua abdi Aji Saka hingga gugur. Isi puisi tersebut diceritakan sebagai berikut.

Hanacaraka, artinya terdapat dua utusan

Datasawala, artinya mereka berbeda pendapat

Padhajayanya, artinya mereka berdua sama kuatnya

Magabathanga, artinya inilah mayat mereka

Isi puisi Hanacaraka memiliki makna bahwa para utusan atau manusia wajib menaati tuannya, yakni Tuhan, yang menciptakan mereka. Manusia juga harus rela melaksanakan, menerima, dan melaksanakan kehendak Tuhan

Hanacaraka: Asal-usul, Makna, dan Jenisnya (kompas.com)


Komentar